Nama Anggota :
- Dewi Nur Setiyani (09)
- Irfan Muhyiddin H (16)
- Isna Nur Faizah (17)
- Larasati Satri Sejati (19)
- Nur Azizah Febriani (23)
- Rizqi Milania Puryastuti (26)
- Salis Nur Aini (27)
- Syah fillia Nurul Maslahah (29)
Sejarah Terbentuknya VOC
Awal
terbentuknya VOC dimulai dari datangnya orang Eropa melalui Jalur Laut Vasco da
Gama di tahun 1497-1498 yang berlayar dari Eropa ke India melalui Tanjung
Pengharapan (Cape of Good Hope) di ujung selatan Afrika yang membuat tidak adanya
persaingan dengan pedagang-pedagang Timur Tengah untuk mendapatkan jalan ke
Asia Timur, yang pada awalnya ditempuh di Jalur darat yang sangat berbahaya.
Tujuan awal bangsa Eropa ke Asia Timur dan Tenggara termasuk ke Nusantara
adalah untuk perdagangan, seperti hal dengan bangsa Belanda. Misi dagang
tersebut dilanjutkan dengan politik pemukiman (kolonisasi) yang dilakukan
bangsa belanda dengan kerajaan-kerajaan di Jawa, Sumatera, dan Maluku,
sedangkan di Suriname dan Curacao, tujuan Belanda sejak awal adalah kolonisasi
(pemukiman). Dari perdagangan menjurus ke koloniasasi bangsa Indonesia (Hindia
Belanda) berawal.
Selama abad
ke-16 perdagangan rempah-rempah dikuasai oleh portugis dengan menggunakan
lisbon sebagai pelabuhan utama. Sebelum terjadinya revolusi belanda, kota
Antwerp berperang penting dalam distributor di Eropa Utara, namun setelah tahun
1591 Portugis bekerja sama dengan firma-firma di Jerman, Spanyol dan Italia
sebagai hamburg pelabuhan utama dalam mendistribusikan barang-barang dari Asia,
berpindah jalur dengan tidak melewati Belanda. Akan tetapi perdagangan portugis
tidak dapat mencukupi permintaan, khususnya lada. Dari suplai yang tidak lancar
membuat harga lada meroket di saat itu. dan disaat itu juga Unifikasi Portugal dan Kerajaan
Spanyol berperang dengan belanda pada tahun 1580 yang menimbulkan kekhawatiran
Belanda. Dari tiga faktor yang mendorong Belanda memasuki perdagangan
rempah-rempah Internasional dimana Jan Huyghen van Linschoten dan Cornelis de
Houtman menemukan jalur rahasia pelayaran Portugis dan disaat itu juga
pelayaran pertama Cornelis de Houtman ke Banten, pelabuhan utama di Jawa di
tahun 1595-1597.
Tahun 1596 empat
kapal ekspedisi dipimpin oleh Cornelis de Houtman menuju ke Indonesia dan
sebagai hubungan pertama Indonesia dengan Belanda. Ekspedisi tersebut mencapai
Banten, namun terlibat perseteruan dengan portugis dan penduduk lokal, lalu
berlayar lagi ke arah timur melalui pantai utara Jawa yang sempat diserang oleh
pendudk lokal di sedayu yang mengakibatkan kehilangan 12 orang awak, dan
terlibat perseteruan dengan penduduk lokal di Madura yang menyebabkan seorang
pimpinan lokal terbunuh. Setelah kehilangan separuh awak kapal, ditahun
berikutnya memutuskan untuk kembali ke Belanda dengan rempah-rempah yang cukup
menghasilkan keuntungan.
Tanggal 31
Desember 1600, Inggris mendirikan perusahaan dagang Asia bernama The British
East India Company berpusat di Kalkuta. Belanda menyusul di tahun 1602 bersama
prancis yang mendirikan French East India Company tahun 1604.
Tanggal 20 Maret
1602, Pedagang belanda mendiringkan VOC (Verenigde Oost-Indische Compagnie)
atau perkumpulan dagang india timur. Saat itu terjadi persaingan kuat antara
Negara Eropa seperti Portugis, Spanyol Inggris, Prancis, dan Belanda. untuk
memperebutkan kekuasaan perdagangan di Asia Timur. Mengenai masalah ini, VOC
diberi kewenangan kepada belanda dalam menghadapi masalah tersebut oleh Staaten
Generaal di Belanda dimana wewenang untuk memiliki tentang atas biaya sendiri
dan dapat membuat perjanjian kenegaraan serta menyatakan perang kepada suatu
negara. Wewenang tersebut membuat VOC dapat bertindak seperti suatu negara.
VOC kemudian
mendirikan markas di Batavia (Jakarta) di pula Jawa dan pos kolonial di Maluku
(kepulauan rempah-rempah yang termasuk kepulauan Banda dimana disana VOC
memonopoli pala dan fuli yang dipertahankan dengan metode kekerasaan terhadap
populasi lokal, pemerasan dan pembunuhan massal.
Pos perdagangan
lebih tentram terletak di Deshima, pulau buatan di lepas pantai Nagasaki tempat
orang Eropa berdagang dengan Jepang.
Pada tahun 1603,
VOC mendapatkan izin di Banten untuk mendirikan kantor perwakilan, dan di tahun
1610 Pieter Both diangkat sebagai Gubernur Jenderal VOC pertama (1610-1614),
akan tetapi ia memilih Jayakarta sebagai tempat administrasi VOC. Sedangkan
Frederik de Houtman sebagai Gubernur VOC di Ambon (1605-1611) dan setelah itu
ia pun menjadi Gubernur di maluku (1621-1623).
Persaingan
perdagangan yang ketat antara negara-negara Eropa dengan membentuk
masing-masing kongsi dagang dimulai dari inggris di tahun 1600 dengan nama East
India Company (EIC), dan kemudian Belanda di pada 1602 belanda mendirikan
kongsi dagang untuk membendung pengaruh inggris. Pada tanggal 20 Maret 1602 VOC
(Verenigde Oost-Indische Compagnie) dibentuk atas prakarsa Pangeran Maurits dan
Olden Barneveld dan kemudian VOC membentuk kantor pertama di Banten.
Latar belakang dibentuknya
VOC
→Menghindari persaingan yang tidak sehat antara pedagang belanda sehingga keuntungan dapat diperoleh secara maksimal.
→Mempekuat posisi belanda dalam menghadapi persaingan dengan bangsa eropa dan bangsa asia lainya.
→Untuk membantu pemerintah Belanda yang sedang berjuang menghadapi Spanyol yang ingin menguasai wilayah belanda
→Menghindari persaingan yang tidak sehat antara pedagang belanda sehingga keuntungan dapat diperoleh secara maksimal.
→Mempekuat posisi belanda dalam menghadapi persaingan dengan bangsa eropa dan bangsa asia lainya.
→Untuk membantu pemerintah Belanda yang sedang berjuang menghadapi Spanyol yang ingin menguasai wilayah belanda
Ditulis oleh Brilian Adam Kalismala ( 06/X MIPA 6 )